Reservasi

Salah satu job desc sekretaris yang menurut saya menyenangkan adalah reservasi tiket pesawat baik itu domestik maupun international.

Kalau dulu waktu kuliah, belajar reservasi tiket pesawat itu kok kayaknya sulit banget, ternyata pada prakteknya ga susah susah amat kok...........menurut saya tergolong mudah, tinggal telpon travel langganan kantor atau cek di website maskapai penerbangan. Terus terang nih, waktu kuliah kesekretarisan, kita wajib membawa itenerary salah satu maskapai penerbangan.......duh.....mumet bacanya, malahan cenderung buta.  Eehhhh......ternyata setelah praktek jadi sekretaris sungguhan, tidak sesulit teori yang kita terima.  Travel akan sukarela mengirimkan jadwal penerbangan yang kita mau berikut pilihan waktu dan maskapainya, baik itu via email ataupun fax, tinggal kita sodorkan kepada atasan untuk memilih.

Kesulitannya adalah, jika atasan kita tergolong orang yang plin plan dan gemar membuat rute perjalanan sendiri, seakan akan pemilik maskapai.  Pernah, pada saat saya baru tiga bulan menjadi sekretaris, saya diminta mencarikan tiket dengan tujuan : Jakarta - Bangkok- Hongkong - Jakarta (CGK - BKK - HKG -CGK), dengan pede, saya hubungi travel langganan kantor, saat itu masih ada layanan penerbangan dengam rute seperti itu dan hanya satu-satunya maskapai luar yang bekerja sama dengan maskapai domestik.  Saat itu saya berkata dalam hati.....lucky me........ternyata..... saat saya sodorkan pada atasan, jawabannya cukup lempeng  'waktunya kurang cocok, coba kamu cari maskapai lain yang berangkat paling pagi, dan pulang paling sore, supaya kita tidak buang waktu di sana'    Saat itu, saya hanya terbengong -bengong dan ingin bilang 'ini satu-satunya pilihan......kalau ga niat berangkat, bilang dong, jangan bikin saya ribet, kerjaan saya yang lain masih banyak, ngecek beginian kan makan waktu bos' tapi itu hanya dalam hati, sementara bibir berkhianat dan berkata  'ok, saya coba cari lagi, siapa tau aja ada'

Karena saya tau kalau maskapai lain tidak menyediakan rute tersebut, maka saya menyibukkan diri dengan pekerjaan lain yang lebih penting, dan dua hari kemudian atasan menanyakan kembali perihal tiket tersebut, dengan berani saya katakan 'tidak ada pilihan pak, hanya itu satu -satunya maskapai yang menyediakan'  Namanya juga bos, tidak pernah salah, dia menjawab ' dulu banyak kok, kamu kurang giat mencari informasi'.............what????? Memang saya kurang giat, karena saya anggap membuang buang waktu mengerjakan hal yang jelas tidak mungkin (sekali lagi, itu hanya didalam hati) , lalu saya keluar ruangan dengan hati dongkol dan rasa ingin membanting pintu, tapi saya disadarkan oleh malaikat kesabaran........saya pun kembali ke pekerjaan saya yang lainnya......dan apa akhirnya??? Bos tidak jadi berangkat karena harga tiket cukup mahal.

Begitulah sekilas cerita soal reservasi tiket pesawat.  Lain lagi dengan reservasi hotel, kalau bos lagi lempeng...........bisa diputuskan saat kita menyodorkan pilihan pertama kali, kalau sedang kumat plin plannya, pertama yang dilakukan adalah membaca list hotel yang saya sodorkan, kemudian berkata 'Mahal ya hotel bintang lima ini, coba kamu cari lagi hotel bintang empat yang fasilitasnya tidak jauh dari hotel bintang lima dilokasi sekitar Orchard'   Ok, saya akan coba penuhi permintaan atasan selama masih dalam tahap wajar. List hotel bintang empat saya sodorkan, dan apa jawabannya? 'Tunggu, besok saya putuskan'   duh......saya menjawab dengan sabar 'tapi ini harga hari ini, dan  guarantee booking pak, kalau tidak diputuskan hari ini, harga bisa berubah dan belum tentu available room, untuk booking dulu, saya tidak berani, karena kalau batal, kena charge harga satu malam' dan saudara-saudara.....tau ga sih, apa jawaban beliau???  'Kamu jaga supaya harga tetap sama, bilang ke orang travel kalau kita sudah langganan, tolong dijaga supaya kamar tetap kosong dengan harga sama'  astaga pak..............orang travel bukan pemilik hotel kaleee........dan apa keputusan terakhirnya?  Ternyata  pilihannya jatuh pada hotel bintang lima.

Yahh.....begitulah resiko jadi sekretaris, makan hati dengan komentar komentar ajaib dari atasan.....tapi disitulah letak seni menjadi sekretaris, dibutuhkan kesabaran ekstra, telinga yang kebal dari omelan dan kemauan untuk tidak asal menuruti atasan dengam instruksi instruksi mereka yang kadang tidak sesuai dengan keadaan.


Comments

Popular posts from this blog

Contoh Surat Keluhan Kepada Pihak Bank

Suka Duka jadi Sekretaris

Kenapa Kebanyakan Sekretaris itu Perempuan ???